General, Info

Biograf

Halo,

Kehidupan adalah suatu karunia yang tak bisa manusia ciptakan, sebab manusia hanya mahluk ciptaan Nya.

Bio Data, Nama Ilyas Badrudin, Lahir di Kota Bandung yang merupakan ibu kota Propinsi dari Jawa Barat, pada bulan Desember 33 Tahun yang lalu. Dilahirkan dari pasangan suami istri yang konon menikah karena di pertemukan oleh kedua orang tua mereka versi cerita vintage nya. Aku lahir dan besar di keluarga yang boleh di bilang hampir semua nya memiliki pemahaman agama islam yang kuat, mulai dari kakek ku yang seorang Ustad, sekaligus Kiai, sekaligus Guru ngaji, sampai Paman dan Bibi ku juga hampir sebagian besar merupakan orang yang paham agama. Aku bukan mau menceritakan hal itu, namun aku terlahir dengan sebuah lingkungan yang boleh dibilang agamis.

Konon katanya sewaktu aku lahir aku terbelit tali ari-ari ku sendiri, itu bikin merinding kalau denger orang tua ngomong soal pertanda apabila terbelit tali ari-ari hidup ku kelak banyak menumpuk hutang, nauzubillah, walau memang aku merasa sih banyak utang heheheh…, mudah-mudahan cepet kelar.. aaaamiiin. Kita terusin ceritanya, aku lahir ke dunia di tolong bidan desa kala itu, konon aku tidak mengeluarkan tangisan sewaktu lahir, hanya tidur dan di bangunkan dengan gebrakan yang akhirnya pecahlah tangisan ku, yang kala itu terbilang cukup mungil.

Akhirnya dengan rahmat Alloh SWT. Alhamdulillah aku sehat dan di beri nama ku sekarang. Katanya nama ku dari alm. Kakek. Perjalanan hidup ku dimulai disini, orang tua ku merawat ku dengan penuh kasih sayang, saking sayang nya mereka, sampai-sampai sengaja menitipkanku di rumah Nenek yang tinggal tidak jauh dari tempat tinggal kami, karena kedua orang tua ku harus mencari nafkah agar aku tumbuh dengan kecukupan. Ibu ku menjadi seorang PNS honorer di lembaga pendidikan sekolah dasar, sedangkan ayah ku jadi karyawan kontrak di kala itu jawatan listrik atau sekarang dikenal PLN atau Perusahaan Listrik Negara. 

Masa kecilku tak banyak ku ingat, sebentar… aku sambil mengingat masa kecil yang muncul di benakku hanya siluet-siluet bayangan masa lalu dimana aku, yang di asuh oleh kakak, dan nenek ibu dari bapak ku. Kesenangan ku melihat lalu lalang kendaraan di jalan raya membuatvku masih tergambar di benak ku, kala itu aku di dudukkan di pagar depan rumah nenekku, maklum rumah nya pinghir jalan protokol walau di ujung Bandung sebelah timur.

Begitulah cerita asal muasal, diri ku sekarang, semoga aku akan menjadi sesuatu yang lebih baik kelak… aaaamiiin.

Syukuri sesuatu yang masih tersisa, sebab kita tinggal berpikir perbanyak bekal akhirat agar tak kalah oleh banyak nya Dosa yang akan selalu bertambah tanpa disadari